Guntung
merupakan satu-satunya bagian Kota Bontang yang sebagian besar warganya masih
keturunan Kutai. Letaknya pun didekat perbatasan wilayah Kutai Timur. Namun
seiring perkembangan, wilayah ini mulai bercampur dengan suku-suku lainnya,
baik dari Kalimantan maupun luar Kalimantan. Tak heran kalau di Bontang, upacara
Erau hanya diadakan di Guntung setiap tahunnya.
Erau
berasal dari kata Eroh, yaitu ramai dan penuh suka cita. Pelas berarti
membersihkan wilayah mereka dari unsur-unsur negatif. Caranya dengan melakukan
penyembelihan binatang yang kemudian darahnya dipercikan ke permukaan bumi,
sebagai tanda syukur atas rejeki yang diberikan oleh Maha Pencipta. Karena itu
pelaksanaannya biasanya dilakukan setelah panen.

Sesudahnya,
semua penari ikut mengawal sang dukun membacakan mantra disebilah batang pisang yang
dibungkus seperti mayat. Bilah itu lalu diikatkan di tiang upacara dan tetap di
sana selama upacara berlangsung. Konon kabarnya, tiang itu dapat bergerak
sendiri karena telah dimasuki roh Dewata untuk merestui kegiatan ini.
Sebagai
‘orang luar’ upacara ini sangat menarik, sebab tak hanya menampilkan tarian
khas Dayak dan Kutai, tapi juga ada ritual penyalaan obor dari bambu yang sangat
panjang, lalu atraksi menyumpit dari bambu panjang kecil yang merupakan
keahlian masyarakat Dayak pada umumnya.
Hebohnya
lagi, diakhir upacara para peserta akan disiram air dari dua mobil pemadam. Kalau
saja saya tidak diingatkan teman, mungkin saya akan pulang basah kuyup akibat semprotan
air dari dua sisi panggung. Menurutnya, seharusnya semua tamu ikut
berbasah-basah sebagai simbol pembersihan diri dari unsur negatif.
Tapi
berhubung bocor di kepala saya masih terbuka, tentu mengganti perban yang basah
kuyup ke rumah sakit akan menjadi tontonan tersendiri. Setidaknya, saat itu
saya sudah merasa bahagia karena bisa menyaksikan salah satu upacara masyarakat
Kutai yang hampir punah.
wew, beruntungnya, disini saya beloman pernah tuh liat ada yg bikin neh acara :(
BalasHapusDi Balikpapan mungkin jarang, karena di sana lebih banyak suku Banjar daripada Kutai. Kalo mau liat Erau, ke Tenggarong aja. Satu jam perjalanan naik angkot dari Samarinda. Tapi jangan percaya sama tukang ojeknya ya, menipu semua hahahaa...
HapusHahaha. Ojek??? Ciyusss
BalasHapusEnggak rekomen deh pokoknya hahaha
Hapus