Kamis, 29 September 2016

Film DeepWater Horizon

Setiap Orang Bisa Jadi Pahlawan

Di setiap musibah atau ketika setiap orang terancam jiwanya, kita akan selalu menemukan orang-orang yang dengan sukarela mempertaruhkan nyawa demi keselamatan orang lain. Sikap kepahlawanan terbukti ada di setiap hati manusia, semua tergantung apakah kita bersedia melakukannya.

Meledaknya kilang pengeboran minyak laut lepas DeepWater Horizon pada tahun 2010, tercatat sebagai musibah terburuk dalam sejarah perminyakan Amerika. Kilang yang letaknya di Macondo, Teluk Meksiko ini, gagal mencegah terjadinya kebocoran gas yang memicu timbulnya ledakan, sehingga mengakibatkan 11 jiwa melayang dan tercemarnya perairan Teluk Meksiko selama beberapa tahun.

Lionsgate Studio melalui sutradara Peter Berg menggarap kisah nyata penyelamatan jiwa ini ke film yang judulnya sama dengan nama kilang tersebut. Film humanis ini dibintangi aktor Mark Wahlberg, Kurt Russel, John Malkovich, Gina Rodriguez, Dylan O’Brien, dan Kate Hudson.

Mike Williams (Mark Wahlberg) merupakan salah satu kru di kilang pengeboran minyak DeepWater Horizon. Pada 20 April 2010 merupakan hari pertamanya kembali bertugas di laut lepas, begitu juga dengan atasannya Jimmy Harrel (Kurt Russel) serta rekan kerjanya, Andrea Fleytas (Gina Rodriguez).

Sejak awal bertugas kembali, Jimmy sudah dihadapkan dengan kenyataan pahit akan pembatalan pengujian semen yang seharusnya dilakukan. Pihak British Petroleum (BP) sebagai perusahaan pemilik sumur minyak, berasumsi bahwa semua baik-baik saja dan berupaya mengejar keterlambatan jadwal agar biaya tidak terlalu membengkak.

Isu lemahnya standar keselamatan fasilitas kilang memang sudah dihadirkan sejak awal, konflik yang terjadi pun umumnya bermuara pada perbedaan pendapat mengenai standar dan prosedur keselamatan antara Jimmy, pemimpin Tim DeepWater Horizon, dengan Donald Vidrine (John Malkovich) sebagai wakil perusahaan BP.

Upaya Vildrine yang memangkas prosedur dan keselamatan kerja, pada akhirnya mengakibatkan bencana yang membuat BP kehilangan lebih banyak lagi aset dan biaya. Dalam laporan penyelidikan, diketahui bahwa rusaknya sistem peringatan kilang menjadi salah satu penyebab tidak dapat diantisipasinya kebocoran gas yang menjadi pemicu ledakan.

Di saat genting, Jimmy dan Mike berusaha menghentikan kebakaran dengan melakukan upaya terakhir, yaitu menutup pintu darurat sumur di dasar laut. Namun tindakan ini tidak membuahkan hasil, karena pintu tersebut tidak mampu menutup dan menahan semburan lumpur serta gas yang begitu kuat dari dasar bumi. Sehingga jalan satu-satunya adalah berupaya menyelamatkan diri dari kobaran api yang perlahan-lahan meruntuhkan kilang.

Bagi masyarakat awam, penyebab dari ledakan ini mungkin agak membingungkan. Begitu juga dengan berbagai istilah teknis yang beberapa kali muncul. Di sinilah kejelian sutradara dan penulis skenarionya bermain. Di awal film sengaja diselipkan ilustrasi sederhana mengenai cara kerja kilang pengeboran minyak melalui percobaan sekolah yang dilakukan putri Mike.

Pengambilan gambar kilang pengeboran yang begitu detail, penggambaran kobaran serta ledakan api yang begitu nyata, mampu membuat penonton terpaku dan terkesima seakan ikut merasakan apa yang terjadi kala itu. Beberapa adegan yang sangat “manusiawi” juga berhasil menggelitik rasa haru penonton. Tak heran bila diberbagai review, DeepWater Horizon mendapat penilaian yang cukup tinggi sebagai film wajib tonton.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar