Sebenarnya Francois tidak punya teman baik. Sebagai orang yang mandiri, orang-orang disekitarnya tak pernah ia perhatikan. Kalau pun ada yang ia kenal, umumnya mereka dekat karena urusan bisnis, bukan pribadi. Bahkan pada anaknya sendiri pun, ia terkesan tidak peduli. Tak heran bila selama 10 hari itu, Francois kelimpungan ke sana kemari, mencari cara agar bisa punya teman, baik lewat buku hingga seminar. Sampai suatu hari ia bertemu dengan Bruno, tukang taksi yang supel yang mengajarinya bagaimana seorang teman baik seharusnya.
Film ini membuat saya berpikir, apakah saya punya teman yang akan datang bila suatu saat saya dipanggil pulang oleh Ilahi. Siapa sajakah yang akan mengantar saya terakhir kalinya hingga ke makam. Siapa seseorang yang akan bersedia mengangkat telepon saya tengah malam, saat saya membutuhkan pertolongan. Siapa yang akan bersedia berkorban hingga batas kemampuannya, saat saya memerlukannya. Siapa?
Bila ada, dialah yang disebut teman baik, teman yang ada di saat senang maupun susah. Orang yang dengan tulus ikhlas membantu dan menemani, tanpa minta balas secara materi. Seseorang yang tak minta imbalan saat memerlukan pertolongan. Bukan juga pasangan atau kekasih yang mengharap balasan cinta dan kasih sayang. Adakah?
Saya jadi ingat ketika berada dalam kesulitan, saya mengontak beberapa orang yang saya anggap bisa di percaya. Luar biasa, ternyata dari sekian banyak yang saya kontak, hanya satu orang saja yang muncul.
Dari sekian banyak teman, hanya segelintir saja yang bisa disebut sebagai teman baik atau sahabat. Saya jadi kembali bersyukur, meski tak memiliki banyak, saya masih diberi sahabat. Memang menjaga persahabatan tak mudah, kadang mengalami kebosanan, pertengkaran, tapi juga ada kerinduan dan kasih sayang tak terbilang yang sulit dihilangkan.
Setidaknya saya tak perlu seperti Francois yang kebingungan mencari teman baik, karena tak satupun orang yang ia kenal menganggapnya teman baik. Saya pun berharap, sahabat saya yang nantinya ikut mengantarkan hingga tempat peristirahatan terakhir. Tetap mau menerima telepon bahkan saat tengah malam, saat membutuhkan bantuan. Berharap tetap mengusahakan yang terbaik yang bisa ia lakukan, apabila saya memerlukan pertolongan...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar